Kisah Cinta dan Iman: Louis Martin dan Zelia Guerin
Louis Martin awalnya ingin menjadi bruder monastik, sementara Zelia Guerin adalah pengrajin renda berbakat. Keduanya bertemu dan menikah pada tahun 1858 setelah menyadari bahwa panggilan mereka adalah untuk membentuk keluarga yang kudus. Pernikahan mereka menjadi teladan kasih dan iman yang sejati.
Pasangan ini dikaruniai sembilan anak, namun hanya lima putri yang bertahan hidup. Salah satu putri mereka, Santa Terese dari Lisieux, kemudian menjadi salah satu santa paling terkenal dalam sejarah Gereja Katolik. Mereka mendidik anak-anak mereka dengan kasih dan dedikasi spiritual yang mendalam, mengajarkan nilai-nilai iman dan pengorbanan.
Zelia menghadapi penderitaan kanker yang mematikan dan wafat pada tahun 1877, meninggalkan Louis sebagai ayah tunggal. Louis dengan setia mengasuh kelima putrinya, kemudian mendukung panggilan religius mereka.
Pada 18 Oktober 2015, Louis dan Zelia resmi dikanonikasi. Mereka menjadi pasangan pertama yang dikanonikasi bersama-sama dalam sejarah Gereja, mengakui kesucian pernikahan dan keluarga mereka.
Pasangan ini mengajarkan bahwa kesucian dapat dicapai melalui kehidupan keluarga sehari-hari. Mereka menunjukkan bahwa kekudusan tidak hanya untuk para rohaniwan, tetapi dapat diraih oleh setiap keluarga yang hidup dalam iman, kasih, dan pengabdian.
Louis dan Zelia Martin menjadi teladan bagi keluarga Katolik di seluruh dunia. Mereka membuktikan bahwa pernikahan adalah jalan menuju kekudusan, dan bahwa cinta, iman, serta pengorbanan dapat mengubah kehidupan keluarga menjadi perjalanan spiritual yang bermakna.
Kisah mereka menginspirasi jutaan orang untuk melihat kesucian dalam kehidupan sehari-hari, mengubah tugas-tugas biasa menjadi tindakan kasih dan pengabdian kepada Tuhan.
